Rabu, 09 Oktober 2013

Model Evaluasi Pembelajaran

Model Evaluasi Pembelajaran merupakan desain evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli evaluasi, yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap evaluasinya. 

1. Model Kirkpatrick
Kirkpatrick, salah seorang ahli evaluasi program training dalam bidang pengembangan sumber daya manusia menawarkan model evaluasi yang diberi nama Kirkpatrik's training evaluation model. Dalam evaluasi ini ada empat level program training yaitu : reaction, learning, behavior, dan result.

2. Model CIPP
Konsep model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, and Product) pertama kali ditawarkan oleh Stufflebeam pada 1965 sebagai hasil uasahanya mengevaluasi the Elementary and Secondary Education Act (ESEA) dengan tujuan perbaikan bukan pembuktian.

3. Model Wheel (roda) dari Beebe
Model ini berbentuk roda karena menggambarkan usaha evaluasi yang berkaitan dan berkelanjutan dan satu proses ke proses selanjutnya. Tiga tahap tersebut ialah pembentukan tujuan pembelajaran, pengukuran outcomes pembelajaran, dan penginterpretasian hasil pengukuran dan penilaian.

4. Model Provus (Discrepancy Model)
Model ini dikembangkan oleh Malcom Provus yang merupakan model evaluasi yang berangkat dari asumsi bahwa untuk mengetahui kelayakan suatu program.

5. Model Stake(Countenance Model)
Stake menekankan adanya dua dasar kediatan dalam evaluasi yaitu, description dan judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan. yaitu, antecedent (context), transaction (process) dan outcomes.

6. Model Brinkerhoff
Brinkerhoff & Cs (1983) mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama, seperti evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi  dan versi mereka sendiri.

7. Model Tyler
Model ini dibagun atas dasar dua pemikiran, pertama evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik, dan kedua evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum melaksanakan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dan sesudah melaksanakan kegiatan pembelajaran (hasil).

8. Model Alkin
Menurut Marvin Alkin (1969), evaluasi adalah suatu proses untuk menyakinkan keputusan, mengumpulkan informasi, memilih informasi yang tepat, dan menganalisis informasi sehingga dapat disusun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.

9. Illuminative Model (Malcom Parlett dan Hamilton)
Model ini lebih menekankan pada evaluasi terbuka (open ended). Kegiatan evaluasi dihubungkan dengan learning milieu, dalam konteks sekolah sebagai lingkungan material dan psikososial, dimana guru dan peserta didik dapat berinteraksi.



Sumber : Buku Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Unindra Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar